PERUBAHAN DALAM KEPERAWATAN

Mei 1, 2008 pukul 3:11 pm | Ditulis dalam Tak Berkategori | 3 Komentar

Created by: Rusana, S.Kep., Ns./ anarofiq@yahoo.co.id

Pengertian Dasar: Beranjak dari status quo

Pengertian Praktis:

1. Tumbuh/ pertumbuhan

2. Kembang/ perkembangan/ berkembang

3. Gerak/ pergerakan/ bergerak

4. Transformasi/ peralihan/ beralih

5. Pembaharuan/ inovasi/ modernisasi

6. Hidup

Berubah (Change)

“An act of process that makes something or someone different in some way”

“The process og moving from one system to another”

“Transition to a different end”

Sifat Kejadian

1. Berubah dan proses berubah menyetu dengan hidup dan kehidupan manusia

2. Berubah dan proses berubah menyatu dengan alam semesta

3. Berubah dan proses berubah merupakan proses yang berkelanjutan

Berubah dan Manusia/ Masyarakat

1. Lahir-tumbuh-kembang-dewasa-pembiakan

2. Lahir- tumbuh-kembang-mati

3. Senang-susah; sehat-sakit

4. Budaya-tata nilai; tradisional-modern

5. Pergolakan/ pergerakan/ mobilitas masyarakat

6. Berpikir/ berkehendak/ berupaya/ belajar

Faktor Yang Mendukung Perubahan

1. Perubahan dipandang sebagai sesuatu yang positif oleh target berubah

2. Perubahan sesuai dengan nilai-nilai dan norma yang diyakini

3. Perubahan sederhana dan konkrit

4. Target berubah dilibatkan sejak fase awal

5. Perubahan dilakukan pada skala kecil dulu ® evaluasi dan antisipasi permasalahan pada skala besar

6. Pemimpin dan tokoh kelompok dilibatkan

7. Komunikasi terbuka antara target berubah & inovator (change agent)

8. Evaluasi sebagai bagian dari proses berubah

Respon Terhadap Perubahan

1. Menerima dan mendukung

2. Tidak menerima – tidak mendukung

3. Menolak:

a. takut akan sesuatu yang tidak pasti (loss of predictability)

b. takut akan kehilangan pengaruh

c. takut akan kehilangan ketrampilan & proficiency

d. takut kehilangan reward, benefit

e. takut akan kehilangan respect, dukungan, kasih sayang

f. takut gagal

selengkapnya klik disini

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN

Mei 1, 2008 pukul 3:02 pm | Ditulis dalam Artikel | Tinggalkan komentar

Oleh: Rusana, S.Kep., Ns

e-mail: anarofiq@yahoo.co.id

A. NEONATUS

Usia neonatus yaitu usia 0-28 hari. Pada masa ini terjadi adaptasi terhadap lingkungan dan terjadi perubahan sirkulasi darah serta mulai berfungsinya organ-organ. Menurut Depkes (2006) masa neonatal dibagi menjadi dua periode yaitu:

1. Masa neonatal dini (0-7 hari)

2. Masa neonatal lanjut (8-28 hari)

Rata-rata berat badan lahir 3000-4000 gram. Bayi cukup bulan lahir dengan kelebihan cairan, mereka akan kehilangan berat 5-10% dari berat lahir dan akan kembali ke berat lahir semula dalam beberapa hari. Hal ini terjadi terutama jika neonatus hanya mendapat Air Susu Ibu (ASI), karena di dalam tubuh neonatus masih terdapat kelebihan cairan yang harus dibuang dalam waktu beberapa hari sementara produk ASI belum memadai. Berat Badan neonatus akan kembali menginjak hari ke-10 atau selambatnya hari ke-14.

Adaptasi Fisiologis Neonatus

a. Sistem Respirasi, Jantung dan sirkulasi (peredaran darah)

Penyesuaian segera: stimuli chemical (pHmenurun, pCO2 meningkat ­, pO2 meningkat ­). Masuknya udara sambil keluarnya cairan saat proses kelahiran. Pada Cesarean Birth: need additional respiratory support. Tegangan permukaan dipertahankan oleh surfaktan.

Kondisi jantung bayi saat masih dalam kandungan berbeda dengan saat lahir. Ketika masih dalam kandungan, jantung bayi belum sepenuhnya berfungsi secara normal. Peredaran darah dari jantung kiri bisa langsung melewati jantung kanan. Begitu juga sebaliknya. Tidak ada sekat yang memisahkannya. Akibatnya, darah bersih dapat bercampur dengan darah kotor. Namun secara medis, kondisi ini tak jadi masalah, karena kala dalam kandungan, janin menerima pasokan darah dan oksigen dari sang ibu lewat plasenta. Barulah setelah beberapa jam bayi dilahirkan, saluran tersebut secara otomatis langsung menutup. “Lamanya, kurang lebih 4-8 jam.”

Saat lahir, paru-paru bayi juga mulai berfungsi, sehingga menimbulkan tekanan udara yang kuat di sekitarnya. Tekanan tersebut mengakibatkan saluran yang menghubungkan ventrikel kiri dan kanan jantung menutup.”

Namun, jika saluran peredaran darah tersebut tidak menutup lebih dari 24 jam, maka orang tua harus mewaspadainya karena hal itu menandakan jantung si bayi mengalami kebocoran. Kelainan ini disebabkan posisi sekat pemisah ventrikel atau atrium jantung kiri dan kanan belum atau tidak tertutup sempurna. Akibatnya, jantung tidak berfungsi dengan baik. Padahal, jantunglah yang memompa darah ke seluruh tubuh.

Dari ventrikel kiri jantung, darah bersih berwarna merah segar yang mengandung 96% zat asam dialirkan ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah nadi. Saat kembali ke ventrikel kanan, darah tidak lagi bersih dan warnanya berubah menjadi lebih tua. Pada saat itu kadar zat asamnya tinggal sekitar 60%. Selanjutnya, darah kotor ini dipompa dari ventrikel kanan ke paru-paru untuk mengambil zat asam sehingga menjadi bersih kembali. Begitulah aliran darah pada tubuh berlangsung tanpa henti sepanjang hidup kita.

Kondisi yang mempengaruhi penutupan duktus adalah:

1) ­meningkatnya konsentrasi O2 dalam darah

2) menurunnya prostaglandin

3) asidosis

b. Fontanel

Fontanela merupakan bagian kecil dari kepala bayi. Bentuknya sangat lunak dan dilapisi membran (selaput tipis jaringan) yang cukup kuat.

Kepala bayi dibentuk oleh beberapa lempeng tulang, yaitu 1 buah tulang di bagian belakang (tulang oksipital), 2 buah tulang di kanan dan kiri (tulang parietal), dan 2 buah tulang di depan (tulang frontal). Di antara tulang-tulang yang belum bersambung itu terdapat celah yang disebut sutura. Sutura-sutura ini ada yang membujur dan ada pula yang melintang. Nah, titik silang celah-celah itulah yang membentuk ubun-ubun depan (besar) dan ubun-ubun belakang (kecil).

Ubun-ubun dan sutura-sutura ini normalnya menutup antara usia 6-20 bulan. Hingga usia beberapa bulan setelah dilahirkan, tulang-tulang kepala bayi belum menyambung satu sama lain. Namun, letaknya telah tersusun berdampingan secara rapi. Ubun-ubun yang tak segera menutup inilah yang kerap mengkhawatirkan para orang tua. Padahal, dengan begitu otak bayi justru bisa berkembang normal.

c. Sistem hemopoetik

Tergantung transfer darah dari plasenta. Volume darah pada full-term adalah 80-85 ml/ Kg BB atau + 300 ml.

Bilirubin alias pecahan hemoglobin ini bermacam-macam sifatnya, ada yang indirect, direct, dan bebas. Bilirubin indirect atau belum diolah adalah bilirubin yang terikat albumin sebagai zat pengangkutnya. Ia akan dibawa ke hati untuk diproses menjadi bilirubin direct. Bilirubin direct ini lalu disimpan di kantong empedu. Namun demikian, kadang tidak semua hasil pemecahan hemoglobin bisa diikat oleh albumin dan dibawa ke hati. Bagian yang tidak terangkut inilah yang disebut bilirubin bebas.

Bilirubin bebas bisa menyebar ke mana-mana ke seluruh tubuh. Jenis inilah yang dapat menimbulkan bahaya, terutama kalau sampai masuk ke otak, karena tak bisa dilepas lagi. Akibatnya, akan muncul gangguan yang disebut kern ikterus atau timbunan bilirubin di dasar otak.

Jika bayi sampai kuning, kita tidak perlu keburu khawatir. Kasus ini sebenarnya terbagi atas kuning faali (fisiologis) dan kuning patologis (penyakit). Umumnya terjadi di hari kedua atau ketiga setelah kelahiran hingga 7 atau 14 hari. Walaupun bersifat fisiologis namun keberadaannya tetap perlu diwaspadai karena mungkin saja dilatarbelakangi masalah patologis.

Bayi yang minum ASI dapat juga terlihat kuning pada minggu pertama dan kedua, yang nantinya berangsur-angsur hilang sendiri. Di dalam ASI memang ada komponen yang mempengaruhi timbulnya kuning pada bayi. Jadi, kuning ini hanyalah gejala biasa.

d. Sistem gastrointestinal

Kemampuan mencerna, absorbsi dan metabolisme menjadikan makanan adekuat tapi limited pada neonatus. Peran enzim akan mengkatalis protein dan karbohidrat sederhana. Defisiensi lipase pancreas akan mengakibatkan berkurangnya absorbsi lemak.

Bayi baru lahir umumnya sudah bisa Buang Air Besar (BAB) dalam waktu 24 jam setelah persalinan. Feses di hari pertama dan kedua disebut mekonium yang berwarna gelap atau hitam. Tak heran bila ada yang menyebutnya tahi gagak. Pada hari ketiga, feses atau tinjanya mungkin sudah bercampur dengan susu atau kotoran peralihan (campuran tahi gagak dan susu). Perlu diketahui, bayi yang diberi ASI, biasanya pada hari-hari pertama atau minggu-minggu pertama akan lebih sering buang air besar, bisa sampai 6 kali lebih. Lambung neonatus volumenya adalah + 90 ml. Mekonium mungkin terlambat pada neonatus dengan Berat Badan Lahir Randah (BBLR).

PERKEMBANGAN menurut DENVER II (DDST II)

April 2, 2008 pukul 7:03 am | Ditulis dalam Artikel | 1 Komentar

By. Rusana, S.Kep., Ns


Pengertian

Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil dari proses pematangan. Disini menyangkut adanya proses diferensiasi dari sel-sel tubuh, jaringan tubuh, organ-organ dan sistem organ yang berkembang sedemikian rupa sehingga masing-masing dapat memenuhi fungsinya. Termasuk juga perkembangan emosi, intelektual dan tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya (Soetjiningsih, 1997).

Perkembangan Menurut Denver II

Denver II adalah revisi utama dari standardisasi ulang dari Denver Development Screening Test (DDST) dan Revisied Denver Developmental Screening Test (DDST-R). Adalah salah satu dari metode skrining terhadap kelainan perkembangan anak. Tes ini bukan tes diagnostik atau tes IQ. Waktu yang dibutuhkan 15-20 menit.

a. Aspek Perkembangan yang dinilai

Terdiri dari 125 tugas perkembangan.

Tugas yang diperiksa setiap kali skrining hanya berkisar 25-30 tugas

Ada 4 sektor perkembangan yang dinilai:

1) Personal Social (perilaku sosial)

Aspek yang berhubungan dengan kemampuan mandiri, bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungannya.

2) Fine Motor Adaptive (gerakan motorik halus)

Aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak untuk mengamati sesuatu, melakukan gerakan yang melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu dan dilakukan otot-otot kecil, tetapi memerlukan koordinasi yang cermat.

3) Language (bahasa)

Kemampuan untuk memberikan respons terhadap suara, mengikuti perintah dan berbicara spontan

4) Gross motor (gerakan motorik kasar)

Aspek yang berhubungan dengan pergerakan dan sikap tubuh.

b. Alat yang digunakan

Ø Alat peraga: benang wol merah, kismis/ manik-manik, Peralatan makan, peralatan gosok gigi, kartu/ permainan ular tangga, pakaian, buku gambar/ kertas, pensil, kubus warna merah-kuning-hijau-biru, kertas warna (tergantung usia kronologis anak saat diperiksa).

Ø Lembar formulir DDST II

Ø Buku petunjuk sebagai referensi yang menjelaskan cara-cara melakukan tes dan cara penilaiannya.

c. Prosedur DDST terdiri dari 2 tahap, Klik disini untuk selengkapnya

Upaya Peningkatan Pengetahuan dan Ketrampilan Masyarakat

Januari 28, 2008 pukul 2:05 pm | Ditulis dalam Jurnal | 6 Komentar

Oleh: Sofiana Nurchayati, Suko Pranowo, Jumaini

Hasil evaluasi dampak pendidikan kesehatan setelah dua kali kegiatan yaitu bahwa masyarakat nelayan peserta terjadi peningkatan pengetahuan dibuktikan dengan hasil post test peserta berada pada kategori tingkat pengetahuan baik. Sedangkan dari hasil evaluasi ketrampilan didapatkan bahwa sebagian besar peserta mempunyai ketrampilan standar yang cukup baik dalam memberikan bantuan hidup dasar, sesuai dengan tingkat pendidikannya yang rata-rata cukup tamat SD.
Hasil evaluasi dampak dari pelatihan kepada masyarakat nelayan yang telah dilakukan secara bertahap setelah kegiatan berlangsung kurang lebih selama satu bulan yaitu klik selanjutnya

SIMPLE SECRETS OF HAPPY PEOPLE

Januari 28, 2008 pukul 1:58 pm | Ditulis dalam Artikel | 3 Komentar

By: Dwi Maryanti

Pernah dengar lagu ini ?
Bila hati gelisah tak tenang tak tentram
Bila hatimu goyah terluka merana
Jauhkah hati ini dari Tuhan dari Alloh
Hilangkah dalam hatiku dzikirku imanku….
Ini lagunya Opick di Album Istighfar. Anda juga sedang gelisah, tidak bahagia, merasa sedih? Ini saatnya berbagi rahasia

PERBEDAAN FREKUENSI DIARE ANTARA BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF DENGAN BAYI YANG DIBERI SUSU FORMULA

Januari 28, 2008 pukul 1:53 pm | Ditulis dalam Jurnal | 4 Komentar

Oleh: Citra Puspitaningrum, Yuni Sapto Edhy Rahayu, Rusana.

Penelitian dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas Gandrungmangu I Kabupaten Cilacap Tahun 2006 dengan populasi 39 bayi. Sampel diambil secara purposive sample yaitu bayi yang berusia 11-12 bulan. Jumlah sampel 36 bayi.
Data dikumpulkan melalui kuesioner untuk mengetahui karakteristik responden meliputi usia dan jenis kelamin bayi; frekuensi diare bayi dalam setahun yang dikategorikan menjadi 3 yaitu tidak pernah diare, diare jarang (1X dalam setahun) dan diare sering (> 1X dalam setahun).

HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil penelitian yang disajikan berikut ini meliputi karakteristik responden berdasarkan usia (N=36) terdiri dari usia 11 bulan 38,89% dan usia 12 bulan 61,11%. Jenis kelamin responden adalah perempuan 66,67% dan laki-laki 33,33%.

Idealnya bayi yang diberi ASI eksklusif tidak terkena diare karena selanjutnya

MEMILIH DAN MERUMUSKAN MASALAH PENELITIAN

Januari 28, 2008 pukul 1:42 pm | Ditulis dalam Jurnal | 2 Komentar

Oleh: Yektiningtyastuti 

Seperti diketahui bersama bahwa penelitian adalah merupakan bagian dari pemecahan masalah. Lalu apa sebenarnya masalah penelitian itu? Menurut Notoatmodjo (2002) masalah penelitian secara umum dapat diartikan sebagi suatu kesenjangan (gap) antara yang seharusnya dengan apa yang terjadi tentang sesuatu hal, atau antara kenyataan yang ada atau terjadi dengan yang seharusnya ada atau terjadi serta antara harapan dan kenyataan. Pengertian serupa juga dikemukakan oleh Danim (2003) yang menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan masalah penelitian keperawatan adalah suatu kesenjangan atau diskongruensi antara kenyataan dan harapan di bidang keperawatan. Seperti dapat dilihat dalam kenyataan sehari-hari, dalam memberikan pelayanan keperawatan/ kebidanan, seorang perawat/ bidan dituntut untuk selalu menerapkan komunikasi yang terapeutik, namun apa yang terjadi? Masih sering kita temukan perawat/ bidan yang belum menerapkan komunikasi teraputik ini. Perawat/ bidan dituntut untuk selalu empati akan penderitaan pasien, kenyataannya belum dapat ber-empati terhadap penderitaan pasien yang dirawatnya.
Notoatmodjo (2002) menyebutkan bahwa pada hakikatnya masalah penelitian kesehatan adalah segala bentuk pertanyaan yang perlu dicari jawabannya, atau segala bentuk rintangan dan hambatan atau kesulitan yang muncul pada bidang kesehatan. Jika seorang dosen mau sedikit mencermati, seringkali dosen menemukan banyak sekali kesenjangan antara teori yang diajarkan di kelas dengan kenyataan yang ada di lapangan tempat praktik mahasiswa, baik di rumah sakit, klinik maupun di masyarakat. Bahkan tidak jarang dosen keperawatan/ kebidanan sering mendapatkan pertanyaan dan protes dari mahasiswanya, karena kesenjangan ini. Dengan demikian, betapa banyak dan kompleksnya masalah penelitian yang dapat ditemukan oleh dosen keperawatan/ kebidanan. Selengkapnya Download disini

PETUNJUK PENULISAN

Januari 28, 2008 pukul 1:35 pm | Ditulis dalam Jurnal | Tinggalkan komentar

Umum
Semua naskah yang dikirim ke Jurnal Kesehatan Al-Irsyad adalah karya asli dan belum pernah dipublikasikan sebelumnya. Artikel yang telah diterbitkan menjadi hak milik redaksi dan naskah tidak boleh diterbitkan dalam bentuk apapun tanpa persetujuan redaksi. Pernyataan di artikel sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis.
Dewan redaksi akan mempertimbangkan agar penulis memperbaiki isi dan gaya serta teknik penulisan apabila diperlukan. Redaksi dapat menyingkat dan memperbaiki tulisan yang akan dimuat tanpa mengubah maksud dan isinya.

Jenis Artikel
Jenis artikel yang diterima redaksi adalah: ulasan tentang ilmu pengetahuan, teknologi, dan riset keperawatan maupun kebidanan (kesehatan). Artikel tidak boleh lebih dari 10 halaman, ketikan 1,5 spasi dan ukuran kuarto/ A4.

Penyerahan Tulisan
Penyerahan artikel dialamatkan ke Sekretariat Redaksi, Jurnal Kesehatan Al-Irsyad, STIKES Al-Irsyad Al-Islamiyyah Jl. Cerme No.24, Cilacap 53223.
Kirimkan sebanyak 2 (dua) eksemplar yang berisi (1) judul (2) abstrak (3) isi (4) referensi (5) tabel/ model/ bagan. Penulis diharuskan mempunyai salinan sendiri. Halaman judul berisi judul artikel, tidak menggunakan singkatan, nama penulis beserta gelar, nama departemen dan institusi, nama penulis. Judul tidak boleh lebih dari 12 karakter jika lebih dijadikan anak judul. Nama yang tercantum adalah penulis yang bertanggung jawab terhadap isi artikel.

Abstrak dan Kata Kunci
Abstrak maksimum 150 kata untuk artikel utama dan 50-100 kata untuk laporan kasus. Abstrak harus ringkas dan mudah dipahami serta menggambarkan ide utama dari artikel. Bila artikel berisi tentang riset maka perlu dituliskan tentang tujuan, metode, hasil serta simpulan. Selanjutnya pilih 3-5 kata kunci yang tidak terdapat pada judul.

Isi Artikel
Isi naskah harus sistematik dan penulis harus sesuai dengan petunjuk dalam IMRAD (Introduction, Material, Methods, Result, And Discussion).

Catatan Kaki dan Singkatan
Catatan kaki harus dihindari.
Satuan pengukuran harus sesuai dengan International Unit System (SI Unit), tidak boleh menggunakan singkatan. Jangan memulai kalimat dengan angka. Angka harus ditulis dengan huruf jika diletakkan pada awal kalimat.

Tabel dan Gambar
Setiap tabel dan judul harus dalam lembaran yang terpisah, dan letak tabel tersebut disebutkan dalam lembarannya. Tabel harus diberi nomor sesuia dengan penomoran Arab. Penjelasan tabel harus singkat, jelas, dan mewakili isi tabel.
Gambar harus dikirimkan dengan menggunakan tinta yang tidak luntur, nama pengarang dan nomor gambar harus ditulis dengan pensil di belakang kertas gambar tersebut. Keterangan harus diberikan untuk setiap gambar dalam lembaran terpisah.

Daftar Rujukan Pustaka
Rujukan kepustakaan tidak lebih dari 25 buah dan edisi yang tidak terlalu lama.
Judul Daftar Rujukan Pustaka ditulis di tengah halaman atas, urutan Daftar Rujukan Pustaka diawali dengan nama penulis berdasarkan alfabet nama keluarga penulis, dicantumkan hanya maksimal 7 (tujuh) penulis, maka hanya dicantumkan nama penulis utama dan et al. Setelah nama, titik, jarak 2 (dua) ketukan tulis tahun penulisan, diikuti dengan judul buku atau judul jurnal, kemudian tulis edisi. Judul buku digarisbawahi dengan huruf besar hanya pada huruf pertama judul. Judul artikel berasal dari jurnal tidak digarisbawahi, tetapi yang digarisbawahi adalah judul jurnal dengan huruf besar pada tiap awal kata, kecuali kata sambung atau kata depan. Jika artikel berasal dari jurnal, harus dilengkapi dengan volume jurnal dan halaman artikel.

Mekanisme Pengiriman Tulisan/ Artikel

Januari 28, 2008 pukul 1:29 pm | Ditulis dalam Pengumuman | 1 Komentar

MEKANISME MEMASUKAN/ MENGIRIM TULISAN/ ARTIKEL
KE WEB SITE LITBANG STIKES AL-IRSYAD AL-ISLAMIYYAH CILACAP

1. Buat tulisan/ artikel
Dalam bentuk flash disk/CD Room/ e-mail
litbangstikesalirsyad@yahoo.co.id

2. Kirim Ke Dewan Redaksi Litbang

3. Proses Oleh Litbang

4. OUTPUT
www. litbangstikesalirsyad.wordpress.com

AKSES ON PC/ MOBILE DEVICE

Managemen Senyum

Januari 20, 2008 pukul 4:36 am | Ditulis dalam News | 4 Komentar

Seperti yang diberitakan Radar Banyumas tanggal 18 Januari 2008, bahwa persaingan rumah sakit tidak sebatas pada kelengkapan fasilitas. Tetapi perawatan yang menyenangkan dan keramah-tamahan petugas adalah faktor yang tak bisa diabaikan.

Baru-baru ini, tepatnya tanggal 12-13 Januari 2008 Stikes Al Irsyad Cilacap bekerja sama dengan Klinik Seger Waras yang sedang berbenah diri untuk menjadi rumah sakit bedah, mengadakan pelatihan managemen senyum. Pelatihan diikuti oleh 28 peserta pada klinik tersebut. Pelatihan diikuti tidak hanya oleh dokter, perawat maupun bidan, namun pada office boy, sopir dan semua yang terlibat di klinik.

Buat situs web atau blog gratis di WordPress.com.
Entries dan komentar feeds.